OSI atau Open Systems Interconnection adalah sebuah standar model referensi untuk jaringan komputer. Model ini terdiri dari tujuh lapisan yang masing-masing memiliki peran dan fungsi tertentu dalam mengirimkan data dari satu komputer ke komputer lainnya melalui jaringan. Berikut adalah penjelasan mengenai masing-masing lapisan dalam model OSI.

Struktur tujuh lapis model OSI, bersamaan dengan protocol data unit pada setiap lapisan. (Wikipedia)

7 Lapisan OSI

  1. Layer Fisik (Physical Layer). Layer Fisik adalah lapisan terbawah dalam model OSI dan bertanggung jawab untuk mengirimkan sinyal digital melalui media fisik seperti kabel, switch, dan NIC. Fungsi utamanya adalah untuk menentukan spesifikasi fisik yang dibutuhkan untuk mentransmisikan data, seperti voltase dan kecepatan transmisi. Layer ini sangat penting karena tanpa lapisan ini, jaringan tidak dapat mentransmisikan data.
  2. Layer Data Link (Data Link Layer). Layer Data Link adalah lapisan yang mengatur aliran data antara perangkat. Fungsi utamanya adalah membagi data menjadi frame-frame kecil, memeriksa kesalahan pada frame, serta mengontrol akses ke media fisik seperti Ethernet dan Wi-Fi. Layer ini juga bertanggung jawab untuk menentukan alamat fisik atau MAC address untuk setiap perangkat dalam jaringan.
  3. Layer Jaringan (Network Layer). Layer Jaringan bertanggung jawab untuk mengirimkan paket data dari satu jaringan ke jaringan lain. Fungsi utamanya adalah untuk menentukan rute terbaik untuk mentransmisikan data melalui jaringan, mengontrol aliran data, dan memastikan pengiriman yang andal. Beberapa protokol yang bekerja pada layer ini adalah IP (Internet Protocol) dan ICMP (Internet Control Message Protocol).
  4. Layer Transport (Transport Layer). Layer Transport memastikan bahwa data dapat dikirim dari satu perangkat ke perangkat lainnya dengan aman dan andal. Fungsi utamanya adalah untuk mengelola koneksi antara perangkat dan menyediakan kontrol kesalahan, flow control, dan congestion control. Beberapa protokol yang bekerja pada layer ini adalah TCP (Transmission Control Protocol) dan UDP (User Datagram Protocol).
  5. Layer Session (Session Layer). Layer Session memungkinkan dua perangkat untuk memulai, mengontrol, dan mengakhiri sebuah sesi komunikasi. Fungsi utamanya adalah untuk menyediakan layanan seperti autentikasi, otorisasi, dan sinkronisasi antara perangkat. Beberapa protokol yang bekerja pada layer ini adalah TLS (Transport Layer Security) dan SSH (Secure Shell).
  6. Layer Presentasi (Presentation Layer). Layer Presentasi bertanggung jawab untuk mengubah format data dari satu format ke format lainnya yang dapat diterima oleh perangkat tujuan. Fungsi utamanya adalah untuk mengenkripsi, dekripsi, dan kompresi data agar dapat dikirim melalui jaringan dengan aman. Beberapa protokol yang bekerja pada layer ini adalah JPEG (Joint Photographic Experts Group) dan MPEG (Moving Picture Experts Group).
  7. Layer Aplikasi (Application Layer). Layer Aplikasi adalah lapisan teratas dalam model OSI. Lapisan ini adalah lapisan tertinggi dari model OSI yang berfungsi untuk menyediakan layanan dan protokol untuk aplikasi jaringan seperti email, browsing web, dan transfer file. Lapisan ini juga bertanggung jawab untuk mengatur interaksi antara aplikasi dan perangkat jaringan.

Fungsi Lapisan OSI

Dalam keseluruhan model OSI, setiap lapisan memiliki fungsi dan tugas tertentu yang penting dalam pengiriman data melalui jaringan. Secara keseluruhan, model OSI sangat berguna dalam memahami bagaimana jaringan bekerja dan bagaimana data ditransmisikan melalui jaringan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You May Also Like